Pernah
kebayang gak, sih? Gimana kalau ternyata mesin waktu itu beneran ada. Pasti udah
kebayang tu dipikiran kita masing-masing, apa aja yang bakalan kita lakuin
kalau kita punya mesin waktu. Bukan karena aku terlalu banyak nonton film
Doremon, cuman terkadang aku selalu berhayal, apa-apa yang akan aku lakuin
kalau mesin waktu itu bener-bener ada di depan mata kita. Kemungkinan udah ada
banyak hal yang bakal aku rubah dalam hidup aku kalau aku punya mesin waktu,
yang pasti aku bakalan merubah hal yang sebenarnya tidak aku inginkan. Atau mungkin
kita bisa ke masa depan dan melihat apa yang akan terjadi pada diri kita yang
di sana, apa yang akan terjadi dengan kita saat itu, siapa pasangan hidup kita,
apakah hidup kita nantinya menjadi orang kaya atau sebaliknya, sudah terbayang
kan? Semua hal yang ingin kita ketahui akan terungkap.
Ya…
aku tau sih, kedengarannya agak begok atau memang begok banget mikirin hal yang
sebenarnya cuman ada di film-film doang. Tapi gimana kalau itu beneran terjadi,
apa yang bakalan kalian lakukan? Apa bakalan sama yang seperti aku pikirin
barusan, merubah masa lalu untuk masa depan yang lebih baik.
Tapi
semua itu sirna saat satu hal masuk ke pikiran ku dalam sebuah obrolan ringan
dengan salah satu teman ku di jam makan siang. jadi gini, gimana kalau mesin
waktu beneran ada jadi kita bisa merubah nasib sesuai dengan yang kita
inginkan. Contoh simpelnya gini, dulu aku kepingin banget untuk masuk di
fakultas kedokteran tapi yang ada gak keterima dan masuk ke Fasilkom, gimana
kalau dengan bantuan mesin waktu aku rubah semua itu dan akhirnya aku masuk ke
fakultas kedokteran. Otomatis semuanya berubah dong, termasuk kenangan ku yang
ada di Fasilkom, meskipun bahagia bisa masuk fakultas yang didambakan tapi aku
terpikir gimana nanti suatu saat aku lagi jalan terus berpas-pasan dengan
teman-teman yang ada di fasilkom, apakah aku masih bisa saling tegur dengan
mereka, apakah aku bisa manggil nama mereka dengan senyum lebar bahagia, apakah
semua itu bisa terjadi? Tentu aja enggak karena semua kenangan di Fasilkom udah
dihapus. Dan akhirnya meskipun ada mesin waktu, tidak semua hal bisa dirubah menjadi bahagia.
Makin
ke sini, aku semakin kepikiran. Waktu aku berhayal tentang mesin waktu mungkin aku
hanya sekedar manusia yang masih gak bisa menerima dan masih ingin berlari dari
kenyataan. Benar kata orang dulu bilang kalau di setiap perjalanan pasti akan
meninggalkan sebuah ingatan. Seperti juga jarum jam yang gak akan bisa berbalik
arah, begitu juga dengan kita yang harus tetap maju tanpa harus memikirkan hal lalu
yang sebenarnya tidak bisa diubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar